Beberapa contoh Bad Desaign

Bad Desain terjadi karena ada salah satunya adalah melupakan prinsip faktor manusia. Beberapa kasus yang saya dapat adalah:

1. Konektor USB
   
   Saat ini konektor USB sangat praktis digunakan untuk menghubungkan antara periferal dengan CPU. Contohnya yang sering kita gunakan port ini untuk menghubungkan flashdisk, mouse, keyboard, modem ke CPU.
   Namun yang kita alami bersama adalah ketika ingin memasukan port USB tersebut kita sering salah terbalik memasukan konektor USB tersebut. Sulit bila hanya melihat secara sepintas konektor karena memiliki bentuk yang sama dan kita harus melihat dalam USB untuk menyamakan mana yang atas dan mana yang bawah.
   Seharusnya produsen USB memberikan simbol bagian atas dan bawah konektor tersebut. Atau seperti mini USB yang berbentuk tidak sama bagian atas dan bawahnya sehingga kita bisa membedakan mana bagian yang atas dan bawah dan tidak tertukar.
   

 2 Saklar Lampu.
Banyak sekali saklar lampu di rumah kita yang tidak ada simbol yang menandakan on/off. Hal ini sangat berbahaya ketika kita akan mengganti lampu yang sudah putus. Pada saat lampu putus dan harus diganti kita terkadang lupa posisi saklar dalam keadaan on/off. Sangat berbahaya ketika kita mengganti lampu yang putus tadi dengan kondisi saklar masih dalam on.

Seharusnya distandarkan semua saklar wajib diberikan simbol on/off. Memang tidak semua saklar tidak ada simbol tersebut. Tetapi pada saklar yang umumnya tidak diberikan tanda tersebut.

Sekilas tentang Web Science

Web adalah sebuah tempat informasi terbesar yang pernah dibangun manusia dalam sejarah. Web saat ini telah mengubah trend yang ada di dalam masyarakat. Dalam rangka memahami apa itu web, para ahli sepakat bahwa kita membutuhkan sebuah interdisipliner baru yang kita sebut dengan Web Science.


Saat ini web telah berubah menjadi sebuah sistem sempurna yang perlu untuk dapat kita pelajari. Seperti yang kita ketahui, betapa pentingnya kita mempelajari mengenai iklim, bagaimana planet bergerak, bagaimana atmosfer bekerja, bagaimana ekologi berjalan, sistem kehidupan, kita perlu memikirkan tentang web sebagai penyempurna sistem.


Bila kita mulai mempelajari web, kita dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa datang. Kita dapat mengambil tindakan terhadap suatu hal kesempatan yang kita ketahui kondisinya. Tingkat resiko yang menjadi rendah, membantu keberadaan web yang lebih lama dan terus berkembang.


Disiplin ilmu web science merupakan himpunan bagian dari seluruh displin ilmu yang ada. Antropologi, Geofisika, Media, Polotik Science, Sosiologi, Ekonomi, Ilmu Komputer, Matematika, Psykologi, Web Engineering, Hukum. Semua itu penting untuk dapat mempelajari web science. Mengapa web science begitu penting untuk dipelajari? Hal ini dikarenakan informasi yang ada membutuhkan ilmu web yang dapat dipelajari untuk era global saat ini.


http://webscience.org/webscience.html

Teknologi Animasi 3 Dimensi

Salah satu teknologi terbaru dari sinematography adalah animasi 3D. Film animasi 3D ini dibangun menggunakan perangkat lunak komputer tanpa harus dilakukan adegan oleh seorang aktor karena hasil yang diproduksi adalah objek virtual buatan komputer yang tampak seperti nyata. Dimulai dari perkembangan film kartun yang dibuat langsung oleh gambar tangan. Animasi 3D (tiga dimensi) menjadi film yang sangat menakjubkan karena sang pembuat film mampu menuangkan imajinasinya secara tanpa batas. Mulai dari imajinasi karakter pemain, adegan, setting tempat, efek-efek yang digunakan, cerita yang dituangkan menjadi membuat penonton masuk ke dalam imajinasi tersebut.

            Pembuatan animasi 3 dimensi memang lebih rumit pengerjaan disebabkan perlu pengambaran yang detil dari setiap objek, mengatur cahaya, layout dan sebagainya. Salah satu software yang berkembang dan sering digunakan saat ini adalah blender. Software untuk membuat animasi 3D ini sangat powerfull untuk menghasilkan film-film besar di dunia. Selain itu blender adalah perangkat lunak yang freeware alias gratis, bila kita ingin menggunakan blender kita dapat men-downloadnya di website www.blender.org

Sejarah, Jenis-jenis, dan Fungsi Media Penyimpanan

Punch Card

            Merupakan media penyimpanan data yang diketahui paling tua pada tahun 1725 dibuat oleh Basille Bouchon ketika ia melubangi kertas untuk menyimpan susunan pola yang digunakan untuk kain.

Namun pertama kali Punch Card benar-benar digunakan untuk menyimpan beberapa macam data adalah pada tanggal 23 september 1884 oleh Heman Hollerith, sebuah penemuan yang digunakan hampir 100 tahun sampai pertengahan 1970an.

Ini adalah contoh punch card, jenis 90 columns di tahun 1972. Seperti yang anda lihat banyaknya data yang disimpan pada punch card tidaklah banyak, serta kegunaan utamanya bukanlah untuk menyimpan data, ia digunakan untuk menyimpan setingan mesin yang berbeda-beda.

Punched Tape

            Pertama kali dikenal menggunakan pita kertas pada tahun 1846 oleh Alexander Bain (penemu dari mesin fax dan pencetak telegraph elektrik). Setiap baris pada pita mewakili satu karakter, tetapi bila anda mudah membuat lipatan anda dapat menyimpan jauh lebih banyak data  menggunakan punched tape dibandingkan dengan punch cards.

Selectron Tube

Di tahun 1946 RCA telah memulai mengembangkan selectron tube.  Ini merupakan bentuk dini dari memori komputer dan besar ukuran selectron tube  10 inchi serta dapat menyimpan 4096 bits. Selama ini tubes sangatlah mahal. Media ini tidak bertahan lama dipasaran.

Magnetic Tape

   Pada tahun 1950 magnetic tape telah pertama kali digunakan oleh IBM untuk menyimpan data di media tersebut. Sepanjang satu buah gulungan magnetic tape dapat menyimpan data yang setara 10000 punch card membuat sebuah keberhasilan yang cepat dan menjadi sebuah cara yang paling populer dalam menyimpan data komputer sampai pertengahan tahun 1980an.

Cita-cita dan harapan

Kehidupan merupakan sebuah tujuan,,
ketika tak ada tujuan maka tak tak da yang bisa dilakukan..
Tak ada semangat untuk melakukan sesuatu yang ada hanya hawa nafsu..
Seorang manusia perlu cita-cita untuk menjalani kehidupannya agar kita tahu apa yang harus dilakukan untuk masa depan,,

Harapan saya agar dapat tercapai apa yang saya cita-citakan,, ingin melakukan yang terbaik dimulai dari hal yang terkecil untuk menciptakan hal yang besar nantinya..
Membina dan membahagiakan keluarga menjadi cita-cita terbesar bagi saya.. Menjadikan anak-anak yang sholeh dan sholeha berguna bagi umat tentunya..
Tentu tak mudah hanya sekedar kata-kata.. Perlu ada sebuah azam yang kuat dan perbuatan yang mengarah ke sana dimulai dari sekarang..

LA 7 AP2B

Pertama buat 1 buah form MDI form dengan klik Project > Add MDI Form,, lalu tiga buah form (Project > Add Form).. Selanjutnya buat menu pada MDI form,, klik kanan pada MDI form lalu pilih Menu Editor akan muncul kotak dialog sbb:

Listing Matif2 Program Matriks..

nih ada listing program Matriks dengan java yang saya coba2 buat kmarin buat LA Matif2 ank2 1IA08.. dengan operasi matematika berupa penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dengan skalar..hhe. Copy trus save dengan nama matriks.java y.. trus compile deh.. nah pas dicompile pasti da 56 yang eror,,hehhe.. coba cari mana yang eror,, ternyata da di fornya blum lengkap..hhe.
nah tinggal tambahin ini nih,, klo for i,,  i kurang dari baris;i++) nah klo for j,, j kurang dari kolom; j++)

import javax.swing.*;
class matriks{
  public static void main (String[] args) throws Exception{
    int [][]ma=new int [10][10];
    int [][]mb=new int [10][10];
    int [][]jum=new int [10][10];
    int [][]kur=new int [10][10];
    int [][]skal=new int [10][10];
    System.out.print("=============\n==Matriks A==\n=============\n");
    int baris=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(null,"Masukkan Banyaknya Baris Matriks: ",2));
     int kolom=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(null,"Masukkan Banyaknya Kolom Matriks: ",2));
    for(int i=0;i
    {
      System.out.print("|");
      for (int j=0;j
      {
        ma[i][j]=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(null,"Matriks A Baris ke-"+(i+1)+" Kolom ke-"+(j+1)+" :","0"));
        System.out.print(" "+ma[i][j]+" ");
      }
      System.out.print("|\n");
      }
      System.out.print("\n=============\n==Matriks B==\n=============\n");
    for(int i=0;i
    {
      System.out.print("|");
      for (int j=0;j
      {
        mb[i][j]=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(null,"Matriks B Baris ke-"+(i+1)+" Kolom ke-"+(j+1)+" :","0"));
        System.out.print(" "+mb[i][j]+" ");
      }
      System.out.print("|\n");
      }
       System.out.print("\n=======================\n==Operasi Penjumlahan==\n=======================\n");
       for(int i=0;i
    {
      System.out.print("|");
      for (int j=0;j
      {
        jum[i][j]=ma[i][j]+mb[i][j];
        System.out.print(" "+jum[i][j]+" ");
      }
      System.out.print("|\n");
      }
             System.out.print("\n=======================\n==Operasi Pengurangan==\n=======================\n");
       for(int i=0;i
    {
      System.out.print("|");
      for (int j=0;j
      {
        kur[i][j]=ma[i][j]-mb[i][j];
        System.out.print(" "+kur[i][j]+" ");
      }
      System.out.print("|\n");
    }
     System.out.print("\n============================\n==Operasi Perkalian Skalar==\n============================\n");
    int s=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(null,"Masukkan bilangan skalar: ","2"));
    System.out.print("=============\n==Matriks A==\n=============\n");
         for(int i=0;i
    {
      System.out.print("|");
      for (int j=0;j
      {
        skal[i][j]=ma[i][j]*s;
        System.out.print(" "+skal[i][j]+" ");
      }
      System.out.print("|\n");
    }
      System.out.print("\n=============\n==Matriks B==\n=============\n");
        for(int i=0;i
    {
      System.out.print("|");
      for (int j=0;j
      {
        skal[i][j]=mb[i][j]*s;
        System.out.print(" "+skal[i][j]+" ");
      }
      System.out.print("|\n");
    }
  }
}